Pages

Majelis Tawassul , Sabtu malam Minggu 5 Mei 2018, Ba'da Isya, di Jalan Satria XII RT 012 RW 02 Ujung Menteng Cakung Jakarta Timur. Telp. 0815 85269472.      GUNAKAN HELM UNTUK KESELAMATAN ANDA DAN NAMA BAIK MAJELIS KITA      Selamat datang di blog Majlis Tawassul. Sekretariat kegiatan berada di Jalan Satria XII RT 012 RW 02 Ujung Menteng Cakung Jakarta Timur. Telp. 0815 85269472. e-mail:majelistawassul@gmail.com

Jumat, 12 Juni 2020

Kisah seorang Majusi (Penyembah Api) yg wafat Husnul khatimah


Imam Nawawi Al-Bantani dlm karyanya "Qoomi’ut Tughyan" menuliskan kisah Imam Abdullah Bin Al-Mubarok dg seorang Majusi atau penyembah api dari Bagdad, Iraq.
*
Imam Abdullah Bin Al-Mubarrok bercerita, “Aku melaksanakan ibadah hajiku suatu tahun. Ketika berada di tembok Hijir Ismail, aku tertidur. Aku bermimpi bertemu dg Rosululloh SAW” Saat itu beliau berpesan kepadaku, “Apabila kamu telah selesai melaksanakan ibadah hajimu, pergilah ke Bagdad, masuklah ke suatu tempat, dan carilah orang Majusi yg bernama Bahrom, dan sampaikan salamku padanya, dan katakan padanya, “Sesungguhnya Alloh Ta’ala ridho padamu.”
*
Lalu aku bangun tersentak dan mengucapkan, “Laa Haula Wala Quwwata illa Billa Hil ‘Aliyyil ‘Azhim” “Mimpi ini dari Syetan,” gumamku dlm hati sebab mana mungkin Alloh SWT ridho dg seorang Majusi.
*
Lalu aku wudhu', dan aku shalat dan tawaf di Ka'bah. Masya Allah aku dikalahkan oleh rasa kantuk sehingga aku tertidur dan melihat mimpi seperti itu lagi sebanyak tiga kali.
"
Ketika aku telah menyempurnakan haji, aku kembali ke Bagdad, dan aku mencari alamat dan rumah yg diiysaratkan Rosululloh dlm mimpi itu.
*
Singkat cerita aku bertemu dg seorang kakek tua dan aku bertanya, “Apakah kamu Bahrom, yg beragama Majusi..?

“Ya”

“Apakah kamu memiliki amal baik di sisi Alloh..?

“Ya, aku mempunyai 4 orang putri dan 4 orang putra. Aku menikahkan putri2ku itu dg putra2ku.”
*
“Ini sesuatu perbuatan yg sangat dilarang dlm agama, apakah ada amal yg lain..?” jawabku.
*
“Ya, aku memiliki seorang anak perempuan yg sangat cantik, aku gak menemukan pasangan yg sepadan untuknya, maka aku sendirilah yg menikahinya, dan aku pun merayakan pernikahan dengan 1000 undangan lebih orang Majusi, di malam pertama aku menyetubuhinya.”
*
“Itu juga sangat dilarang, adakah amalan lain..?
*
“Ya, pada malam aku menyetubuhi anakku, tiba2 datang seorang perempuan Muslimah penganut agamamu telah mengambil salah satu lampu-lampuku, lalu dia menyalakan lampu itu, dan aku keluar menyalakan lampu2 yg lainnyai. Dan perempuan itu datang, lalu dia masuk melakukan hal yg serupa, sebanyak tiga kali,”
*
Lalu aku bergumam, “Mungkin perempuan ini seorang mata2 yg ingin mencuri,” maka aku keluar dan mengikutinya. Maka tatkala wanita itu masuk ke dlm rumahnya menemui anak2 perempuannya itu, mereka bertanya kepadanya, “Ibu, apakah engkau datang dg membawa sesuatu, kami sudah gak sanggup dan kuat lg menahan lapar.”
*
Lalu wanita itu berkata sambil mengeluarkan air matanya, “Aku malu pada Alloh, jika aku meminta selain pada-Nya, apalagi aku harus minta dari musuh Alloh yg orang Majusi itu.”
*
“Ketika aku mendengar ucapan wanita itu, maka aku pulang ke rumahku dan aku mengambil nampan, lalu aku mengisi penuh nampan itu dg segala macam makanan, dan aku pergi sendiri membawanya,”
*
Lalu Imam Abdullah Bin Al-Mubarrok mengatakan, “Inilah perbuatan yg sangat baik dan kamu harus gembira,” dan aku menceritakan mimpiku dg Rosululloh SAW kepadanya.”
*
Setelah mendengarkan cerita dari Imam Abdullah Al-Mubarrok lalu Bahrom mengucapkan dua kalimah Syahadat, “Aku bersaksi bhw tiada Tuhan selain Alloh, dan aku bersaksi bhw Nabi Muhammad adalah utusan Alloh.”
*
Setelah mengucapkan kalimat itu Bahrom jatuh tersungkur dan menghembuskan nafas terakhir.
*
Imam Abdullah Bin Al-Mubarrrok kemudian memandikan, mengkafani, menyalati, dan menguburkannya.
*
Lalu Imam Abdullah Bin Al-Mubarrok berpesan, “Wahai hamba Alloh berusahalah berbuat murah hati kpd sesama makhuk Alloh SWT karena dg sifat itu yg awalnya musuh bisa berubah menjadi kekasih.”
*
Namun jika kita punya sifat keras hati, egois, pelit dan gak ada rasa peduli utk berbagi kpd sesama makhuk Alloh, yg semula teman bisa menjauh bahkan bisa menjadi musuh.
*
Demikianlah kisah Imam Abdulah Bin Al-Mubarrok dg seorang Majusi. Karena kedermawan terhadap seorang wanita dan keluarganya, seorang Majusi mendapatkan Hidayah, Taufiq dan Inayah dari Alloh SWT. dan meninggal dlm keadaan Husunul Khatimah.
*
Oleh sebab itu, kita tak pantas mengolok-olok amal kebaikan seseorang karena agamanya. Barangkali saja dg perbuatan baiknya itu dia meninggal dlm keadaan membawa iman sedangkan kita yg sejak awal sudah memiliki iman bisa saja meninggal dlm keadaan Suu-ul Khatimah. Na’udzubillahi min dzalik.
*
Kita gak pernah tau akhir dari perjalanan hidup mereka dan juga kita gak pernah tau akhir dari perjalanan hidup kita, yg penting kita tetap berusaha utk Istikomah dlm beribadah dan melakukan ketaatan kpd perintah Alloh SWT dan Rosul-Nya.
*
Smg bermanfaat..
Salam Cinta.. 🌹💞

Tidak ada komentar:

Posting Komentar